jika saja kau paham dengan intuisi ini
menyelam lah dalam riak ku
duduk bersama sambil meyeruput kecut kehidupan
awas jangan terlalu dalam..!!!
nanti bisa terkubur dalam nelangsanya
ekspresinya payau menggerumini keras
terpatri kelopak anggrek yang tak lagi bulan
mungkin inilah tanggal merah ku
ketika ku beri tanda dan dia menandai ku
sempat ku bertanya pada kaki meja yg jadi setir getir ini
dia hanya terdiam sambil sesekali mengayunkan lentera yg sedikit menjadi panah dlm hitam ini
sesaat ketika kau menoleh dan dia tlah lenyap
jgn marahi aku lagi
aku telah mengirimkan sedikit isyarat dalam keluh palsuku
berhenti menjadi dingin yang berkepanjangan
karna hanya akan kau jumpai ranting pohon dan kelaparan
seperti yang menjegatku di jalan ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar